Tabel Konten
ToggleKompetensi Arsitek – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profesi arsitek ialah seseorang yang ahli dalam membuat dan menggambar bangunan, jembatan, dan sebagainya, umumnya sekaligus sebagai penyelia konstruksinya”.
Arsitek yakni kata yang berakar dari bahasa Prancis, architecte, bahasa Latin architectus, dan bahasa Yunani arkhitekton yang memiliki arti “kepala tukang, kepala project bangunan”.
Secara luas, arsitek merupakan orang yang bekerja berencana dan membuat bangunan, khususnya dalam soal fungsionalitas, seni, dan ide. Tetapi sebenarnya, karier arsitek ialah tugas yang tidak cuman mengurus fisik bangunan, tetapi juga meliputi cakupan lebih luas seperti kompleks bangunan, kerangka perkotaan, atau wilayah.
Berdasar data Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) seperti diambil dari situs Bekraf, jumlah arsitek di Indonesia sekarang ini cuman 15 ribu orang.
Jumlah ini terhitung sedikit bila dibanding warga Indonesia yang sejumlah 260 juta jiwa. Adapun keperluan pembangunan rumah dan bangunan yang tetap bertambah tiap tahunnya.
Keterangan singkat berkenaan 13 butir standard kompetensi arsitek sebagai dasar dasar penilaian Sertifikat Keahlian (SKA) Arsitek oleh Dewan Keprofesian Arsitek.
Berikut ini merupakan 13 butir kompetensi yang menjadi standar pemenuhan kualifikasi sertifikasi professional arsitek. Tiap arsitek yang ajukan sertifikat baru harus menjawab beberapa pertanyaan sekitar standar-standar ini, sebagai salah satunya bukti pengkajian dan keterkaitannya dalam tiap project yang disodorkan sebagai parameter.
Kekuatan hasilkan perancangan arsitektur yang penuhi ukuran seni dan syarat tehnis, dan yang mempunyai tujuan melestarikan lingkungan (Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and which aim to be environmentally sustainable)
Pengetahuan yang ideal mengenai riwayat dan teori arsitektur terhitung seni, tehnologi dan beberapa ilmu pengetahuan manusia (Adequate knowledge of the history and theories of architecture and terkait arts, technologies, and human sciences)
Pengetahuan mengenai seni rupa dan dampaknya pada kualitas perancangan arsitektur (Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design)
Pengetahuan yang ideal mengenai perancanaan dan perancangan kota dan keterampilan yang diperlukan pada proses perancanaan itu (Adequate knowledge on urban desain, rencana, and the skills involved in the rencana process)
Pahami jalinan di antara manusia dan bangunan gedung dan di antara bangunan gedung dan lingkungannya, pahami keutamaan menyangkutkan ruang-ruang yang tercipta antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya itu untuk keperluan manusia dan rasio manusia (Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.)
Kuasai pengetahuan yang ideal mengenai langkah hasilkan perancangan yang sama sesuai daya bantu lingkungan (An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable desain.)
Pahami faktor keprofesian dalam sektor Arsitektur dan mengetahui peranan arsitek dalam masyarakat, terutamanya dalam pengaturan rangka referensi kerja yang mempertimbangkan beberapa faktor sosial (Understanding of the profession of architecture and the role of architects in society, in particular in preparing briefs that akun for social faktors)
Pahami sistem pencarian dan persiapan program perancangan untuk suatu project perancangan (Understanding of the metodes of investigation and preparation of the brief for a desain proyek.)
Pahami persoalan susunan, konstruksi dan eksperimen yang terkait dengan perancangan bangunan gedung (Understanding of the structural desain, construction, and engineering problems associated with building desain.)
Kuasai pengetahuan yang ideal berkenaan persoalan fisik dan fisika, tehnologi dan peranan bangunan gedung hingga bisa lengkapinya dengan keadaan intern yang memberikan kenyamanan dan pelindungan pada cuaca di tempat (Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as to provide them with intern conditions of comfort and protection against climate.)
Kuasai ketrampilan yang dibutuhkan untuk penuhi syarat faksi pemakai bangunan gedung dalam bentang-kendala ongkos pembangunan dan ketentuan bangunan (Necessary desain skills to meet building users requirements within the constraints imposed by biaya faktors and buildign regulations.)
Kuasai pengetahuan yang ideal mengenai industri, organisasi, ketentuan dan tata-cara yang terkait dengan proses penafsiran ide perancangan jadi bangunan gedung dan proses mempadukan pengaturan denah-denahnya jadi sebuah rencana yang lengkap (Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in translating desain concepts into buildings and integrating plans into overall rencana.)
Kuasai pengetahuan yang ideal berkenaan permodalan project, management project dan pengaturan ongkos pembangunan (Adequate knowledge of proyek financing, proyek manajemen and biaya kontrol.)
©2022 SKASKT.CO.ID All rights reserved
Tabel Konten
×