2 Perbedaan SKK dan SKA Yang Paling Krusial

Perbedaan SKK dan SKA

Perbedaan SKK dan SKA – Mendapatkan SKK atau SKA adalah hal yang penting bagi para tenaga ahli di bidang konstruksi. Walaupun diterbitkan oleh LPJK dan ditujukan untuk tenaga ahli, kedua sertifikat ini memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan utama antara SKK dan SKA adalah cara penyebutannya dan jenjangnya saja. SKA ditujukan untuk tenaga ahli golongan menengah dan besar, sementara SKK ditujukan untuk keseluruhan jenjang yang di gabung dari SKA dan SKT. Ini berarti bahwa fungsi kedua sertifikat ini juga sama.

SKK memiliki fungsi yang penting dalam membantu pengembangan usaha konstruksi Anda, begitu juga dengan SKA digunakan sama-sama sebagai bukti kompetensi yang dibutuhkan untuk mengikuti tender. Kedua sertifikat ini juga merupakan syarat yang harus dipenuhi agar seseorang dapat mengikuti tender.

Jadi, jika Anda seorang tenaga ahli di bidang konstruksi, penting sekali untuk memahami perbedaan SKK dan SKA dan memiliki keduanya untuk mendukung karir Anda di bidang konstruksi.

Sertifikasi kompetensi kerja (SKK) dalam bidang konstruksi adalah hal penting bagi siapa saja yang ingin menjadi tenaga ahli atau terampil dalam bidang ini.

Sebelumnya, istilah SKA dan SKT telah berganti menjadi SKK Konstruksi. Surat Edaran No. 02/SE/M/2021 /SE/M/2020 mengatur tentang perubahan atas Surat Edaran Menteri PUPR No 30/SE/M/2020, dan memfokuskan pada transisi layanan sertifikasi bagi badan usaha dan sertifikasi kompetensi kerja jasa konstruksi.

Oleh karena itu, memiliki SKK Konstruksi sangat penting bagi siapa saja yang ingin menjadi tenaga ahli atau terampil dalam bidang konstruksi.

Perbedaan Antara SKK dan SKA

Jika Anda masih bingung mengenai perbedaan SKA dan SKK, maka dalam artikel ini akan dibahas lebih jauh mengenai perbedaan kedua sertifikat tersebut.

Jadi, penting sekali untuk memahami fungsi dari sertifikat SKK dan SKA. Beberapa fungsi utamanya adalah sebagai berikut:

Sertifikat Keahlian (SKA) Bahasan pertama yang akan dibahas adalah mengenai SKA atau sertifikat keahlian. Apa itu SKA? SKA adalah sertifikat yang menjadi bukti kompetensi atau kemampuan profesi tenaga ahli di bidang kontraktor dan konsultan.

SKA dimiliki oleh tenaga ahli dengan kualifikasi ahli utama, ahli madya, dan ahli muda. SKA diterbitkan oleh asosiasi profesi bidang jasa konstruksi yang telah terakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda yang bekerja di bidang konstruksi untuk memiliki SKA untuk menunjang karir Anda di bidang tersebut. Namun, apakah perbedaan SKA dan SKK? Agar lebih paham, Anda juga harus tahu lebih jauh mengenai SKK.

SKK memfokuskan pada kata kunci Kompetensi Kerja, yang merujuk pada kemampuan seseorang dalam melakukan tugas-tugas di bidang konstruksi. Syarat untuk memperoleh SKK biasanya lebih banyak daripada SKA, karena banyak penambahan syarat saat pergantian penyebutan dari SKA ke SKK.

Jadi apa beda SKK dan SKA? perbedaan SKK dan SKA adalah terletak pada level kualifikasinya. SKA diterbitkan untuk tiga level kualifikasi: ahli utama, ahli madya, dan ahli muda, sementara SKK diterbitkan untuk 9 level kualifikasi: Jenjang 2 sampai dengan Jenjang 9.

Di samping itu, SKA juga memiliki masa berlaku yang lebih singkat panjang daripada SKK. SKA berlaku selama 3 tahun, sedangkan masa berlaku SKK Konstruksi adalah 5 Tahun terhitung sejak waktu diterbitkan sertifikat tersebut oleh LPJK mellau LSP.

Secara keseluruhan, perbedaan antara SKK dan SKA terletak pada syarat, dan level kualifikasinya. SKA lebih ditujukan untuk tenaga ahli golongan menengah dan besar, sementara SKK ditujukan secara keseluruhan yaitu gabungan SKA dan SKT. Namun, keduanya sama-sama penting dan diperlukan untuk mengikuti tender di bidang konstruksi.

Tujuan Memiliki SKK atau SKA

Memiliki sertifikat keahlian (SKA) dan sertifikat keahlian khusus (SKK) di bidang konstruksi memiliki beberapa tujuan penting.

Pertama, memenuhi syarat perundang-undangan, seperti UU No.18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan peraturan pemerintah lainnya.

Kedua, sebagai bukti kompetensi dan keahlian dikeluarkan oleh lembaga yang sah.

Ketiga, sebagai acuan untuk menilai kualitas konstruksi dan kemampuan seseorang dalam bidang tersebut.

Keempat, sebagai penunjang dalam mengerjakan proyek konstruksi. Tanpa sertifikat tersebut, proyek dapat terhambat karena kurangnya keahlian dan kompetensi yang dibuktikan.

Kesimpulan

Perbedaan SKK dan SKA hanya terletak pada penyebutannya saja, ini karena perubahan aturan yang titetapkan oleh pemerintah melalui LPJK, baik fungsi dan tujuannya tetap sama hanya masa berlakunya yang berbeda, SKA berlaku 3 tahun sedangkan SKK masa berlakunya lebih panjang yaitu 5 tahun.

Baca juga : SBU 2023

5/5 - (106 votes)

Simak artikel pilihan kami langsung di ponselmu. Klik tautan ini untuk bergabung: https://www.whatsapp.com/join?lang=es. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Daftar ISI
Hubungi Kami
1
Saya ingin membuat SKK, SBU & ISO